SeLamat datangg...


welcome...Sugeng rawuh...verwelkomen..benvenuto...gratus...willkommen...hougei...bem-vindo...

Minggu, 05 Desember 2010

Antara Kabut dan Tanah Basah

Antara Kabut dan Tanah Basah....
Ahahaa..akhirnya aku selesai membacanya, setelah ada seorang teman yang mengatakan bahwa buku sekecil dan setipis itu aja gak selesai2. Hohoo....
Tapi, jujur aku tidak begitu mengerti isinya secara keseluruhan, karena aku hanya membaca dengan pikiran dan mataku saja. Hhee....
Yyaa..intinya, baguslah..
hahhaa....

Jumat, 14 Mei 2010

"Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya"

Pernahkah anda membaca buku ini? Kalau belum, anda perlu untuk membaca buku ini. *hehehee...*

Saat datang ke sebuah toko buku di Yogyakarta, buku ini langsung menarik perhatian saya. Karena gambarnya yang terlihat lucu dan karena judul bukunya yang terlihat berbeda. Kenapa di beri judul “Si Cacing dan Kotoran Kesayngannya?”

Ternyata setelah saya membaca pengantar buku tersebut, makna dari “Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya” adalah bahwa kita-manusia- diibaratkan sebagai cacing. Dan kotoran diibaratkan sebagai nikmat kehidupan dunia gemerlap nan fana ini. Kita tinggal dan bersenang-senang didalamnya, berpandangan bahwa kenikmatan duniawi adalah kebahagiaan yang lumrah kita lekati, bahkan layak kita perjuangkan dengan segala cara dan segala harga. (pg. xi).

Naahh..udah bisa mbayangin isi dari buku ini kan? Buku ini berisi cerita-cerita pendek yang inspiratif, menarik dan membuat kita bisa berrefleksi terhadap kehidupan kita. Ada 11 subtopik (sub topik?) dalam buku ini, antara lain adalah ‘Kesempurnaan dan Kesalahan’, ‘Cinta dan Komitmen’, ‘Rasa Takut dan Rasa Sakit’, ‘Kemarahan dan Pemaafan’, ‘Menciptakan Kebahagiaan’, ‘Masalah Kritis dan Pemecahannya’, dan masih banyak lagi subtopik yang menarik.

Buku ini ditulis dan dikarang oleh “Ajahn Brahm”. Saat remaja ayahnya wafat. Keadaan
tersebut tidak membuat “Peter Betts” (nama Ajahn Brahm) menyerah begitu saja kepada nasibnya itu. Ia terus berjuang dan sampai akhirnya mendapat beasiswa dari Universitas Cambridge, dan mendapat gelar sebagai Sarjana Fisika Teori. Pada tahun 1974 dia memilih untuk menjadi petapa. Selama 9 tahun ia berlatih di bawah bimbingan “Ajahn Chah Bodhinyana”. “Ajahn” berasal dari bahasa Thai, yang berarti “guru”. Setelah ditahbisakan menjadi petapa namanya menjadi Brahmavamso. (Ajahn Brahm berarti Guru Brahm).

Ingin tahu lebih banyak tentang Ajahn Brahm dan Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya? Ayo beli saja buku ini di toko2 buku kesayangan anda *hehehehe...* Anda akan menemukan banyak cerita-cerita yang akan menjadikan hidup anda lebih baik, bisa lebih mensyukuri apa yang ada pada diri anda, menghibur hati anda, mencerahkan hati dan pikiran anda, dll! *hohohohhoo...*

Temann.....

Beberapa kegiatan yang aku ikuti bersama dia membuatku merasa semakin dekat dengan dia. Aku juga tidak pernah merasa menyukai dia. Kami hanya sebatas teman saja. Ya teman! Walaupun dia sering mengatakn suka, tapi kebersamaan kami membuatku tahu kapan dia bercanda dan kapan dia serius. Aku tahu bahwa apa yang dia katakan itu tidaklah pernah serius. Dan andaipun aku harus memilih, aku juga memilih bahwa apa yang diakatakan itu memang tidak pernah serius. I like it! *hohohohoo...*

Kami juga tidak pernah menjadi bahan gosip diantara teman2 kami. Karena mereka juga tahu bahwa memang tidak ada apa2 diantara kami! Beberapa kegiatan aku ikuti bersama dengan teman2 ku itu. Beberapa kali aku serasa berada di tempat yang salah dan serasa berada di sarang penyamun bersama mereka! Tapi mereka sunguh baik (bagiku!). Aku pikir bahwa mereka tag pernah mempermasalhkan bahwa aku cewek sendiri diantara mereka. Yaa..sebenarnya itu juga tidak menjadi masalah bagiku sih!

Aku suka dengan suasana ini. Sepertinya tak akan pernah ada masalah dengan pertemanan
kami ini. Tak ada pertengkaran hanya karena masalah cowok atau cewek!

Hingga pada suatu hari, aku merasa ada yang aneh dengan salah satu temanku. Aku simpan semua itu hanya untuk ku saja. Buat apa aku cerita? Semua yang aku pikirkan dan rasakan itu belum pasti! Through the time goes by, aku memang merasa dia menrauh hati padaku *hyahahahhaa....heekk2..* Akhirnya aku ceritakan pada dia..Dia yang aku percaya! Dan apa yang dia katakan? Yaaa....seolah dia juga sudah tahu semua itu.

Aku ceritakn semuanya pada dia! Aku pikir dia orang yang paling tepat. Aku tidak pernah menganggap dia sebagai tempat sampah! Tapi menurutku dia yang paling mengerti, dan bisa memberi solusi yang tepat!

Aku pikirkan semua kata2 dan solusinya! Dia selalu menyuruhku hati2 dengan temanku itu. Tapi seiring berjalannya waktu, dia-yang dulu mendekati aku- sudah biasa aja ma aku! Tidak terlalu over pada ku! I think its fine, right? Just like the others, we can be a friend without any feeling which disturbs our friendship!

Aku dan dia mulai biasa lagi *hahahaa...* Tapi..dia-yang selama ini menjadi tempat curhatku- seakan menghilang! Menghilang entah kemana! Am I wrong?? I don’t know!

Yaa...menyebalkan bahwa aku harus mengakui bahwa aku seperti kehilangan dia!! Apakah sebuah pertemanan bisa hancur karena hal se-sepele ini?? Apakah masalah cowok dan cewek bisa menghancurkan sebuah pertemanan???

Maaf2, jujur aku gak pernah tahu apa salahku? Aku juga tidak pernah tidak mendengarkan kata2 dan nasehatmu!

Andai bisa memilih, aku mungkin memilih untuk tidak pernah kenal pada kalian berdua saja...*hohoohohooo....*

Kamis, 06 Mei 2010

Cerita tentang sebuah negeri....

Di sebuah negeri yang ekosistem dan alamnya mendekati kepunahan. Siangg hari menjadi suatu masa d mana suhunya bisa mencapai 50 derajat ceLsius dan saat malah hari datang, tak bisa d tentukan dan d prediksi! Sungguh, keadaan yang membuat penghuninya hampir gila dan mati perlahan...

Suatu siang yang menyengat...
Seorang penghuni sedang berada d jalan raya yang penuh dengan mahluk sejenisnya. Sengatan sang penguasa siang membuat dia dan mereka semua nampak egoiss! Sebuah umpatan sekali-kali keluar dari mulut mereka. Hanya satu yang mereka inginkan, segera sampai d tempat peraduannya. Mencari sebuah kesegaran, keteduhan, dan kenyamanannya masing-masing. Tak lagi mereka bisa perduli dengan orang lain!! Monster-monster baja milik para konglomerat yang hanya terisi satu atau dua orangpun menambah macet jalan d negeri itu. Mesin2 pendingin dari monster-monster baja itupun menambah panas negeri itu!

Panass..panass..dan panass..itulah yang mereka rasakan dan pikirkan. Kulit mereka pun menghitam dan menjadi gosong. Seperti sebuah arang yang sedang dipakai..hitam, merah dan panas!! Sebuah kenyamanan, dan perasaan lega menyelimuti seorang penghuni yang telah sampai d tempat tujuannya. Panass sang penguasa siang seakan masih terasa d sekujur tubuhnya yang telah berada d tempat yang nyaman..

Waktupun teruss berputar...Di sebuah jalan yang sama d negeri itu..Seorang penghuni yang lain sedang mencoba memimpin monster baja nya. Melewati jalan yang tak kalah padatnya dengan penghuni pertama. Tapi, hawa dan suasana yang sangat berbeda d rasakannya. Seolah langit telah di warnai oleh sang pencipta. Angin dan air pun nampaknya siap d utus oleh sang pencipta.

Masih dengan kepadatan yang sama..Seolah semua penghuni negeri itu ingin segera sampai d tempat peradapannya, sebelum air dan angin utusan sang pencipta menghantam mereka. Kini mereka pun juga tampak egoiss, bukan karena panasnya sang surya, tapi ketakutan akan air dan angin..

Tiba-tibaa....segalanya telah d depan mata merekaa..Air yang seolah-olah di buang dari atas dan angin yang seolah-olah sengaja d hembuskan untuk mereka. Sebuah hipnotis seolah menghentikan mereka secara perlahan. Mencari perlindungan dan mengenakan perlindungan dari semua itu. Meneruskan perjalanan dan sampai tempat tujuan, itulah kenginan mereka semua!

Jalan yang d guyurr hujan pun terus dia lalui. Perlahan2 negeri itu menjadi semakin gelap karen hujan dan kabut. Lurus..luruss..dan luruss teruss...Dia masih bertahan dengan segala pancuran dari langit dan angin dari segala arah. Umpatan-umpatan lebih sering terdengar dari penghuni satu ini. Tidak terima dengan segala kejadian alam ini.

Dengan segala perjungannya akhirnya ia sampai d tempat yang ia nanti2kan. Rumahnya! Gelegar petir beserta cahayanya yang mengkilat masih saja terlihat. Guyuran air dan hembusan angin masih saja terasa.

Segala umpatannya keluar lagi. Bertemulah ia dengan penghuni pertama. Segala kemarahan penghuni pertama pun seakan menjadi sambutan datangnya penghuni kedua. Dan segala umptan penghuni kedua pun seakan menjadi jawaban dari kemarahan penghuni pertama.

Mereka mengeluhhkan karena panasnya sang penguasa siang...dan mengeluhkan guyuran hujan, hembusan angin, kilatan dan gelegaran petir.....
Situasi manakah yang sebenarnya penghuni negeri ini inginkan????

Selasa, 04 Mei 2010

Cara ngubah template?

Temen-temen..mau tanya..imana ya caranya ngubah template d bloger??
Aku kog lupa ya??
huhuu...makasih2...

manusia

Bukankah kita dilahirkan dengan segala kekurangan dan kelebihan kita masing-masing?
Sejak dibentuk dan diciptakan kita tidak bisa memilih apa kelebihan dan kekurangan kita
Tapi kita bisa mengusahakan untuk mengubah segala kekurangan maupun kelebihan kita
Kita punya pikiran, talenta dan naluri
Dan kita adalah ciptaanNya yang paling sempurna
Kita bisa mengubah dan menghapus hal2 negative dalam diri kita
Kita juga bisa mengembangkan segala hal2 positive dan kelebihan kita...

Haruskah kita selalu mengkritik segala kekurangan orang lain??
Haruskah kita juga selalu iri dengan kelebihan orang lain??
Mengkritik segala kekurangan mereka dengan segala pendapat kita masing-masing
Seolah-olah kita adalah yang paLing benar diantara mereka
Menganggap bahwa kita tak pernah punya kekurangan dan kesalahan
Dan sayangnya kita seLalu menikmati cara kita mengkritk mereka
Pernahkah kita bercermin pada mereka dan pada diri kita sendiri??

Haruskah kita mengkritik kelebihan dan hal2 positiv dalam diri mereka
Seolah sebuah kritikan, tapi terkadang ada maksud lain dalam kritikan itu
Apakah sebenarnya kita iri dengan kelebihan dan hal2 positive mereka?
Memang benar bahwa rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau!
Sulit untuk bisa melihat apa yang kita miliki
SuLit untuk bisa mensyukuri apa yang kita miliki
Seolah apa yang kita miliki selalu saja kurang, kurang dan kurang....

Memang lebih mudah untuk melihat kekurangan dan hal2 negative dalam diri seseorang!
Mudah mungkin untuk melihat kelebihan mereka, tapi “sifat iri”lah yang timbul daLam diri kita....
Yaa....inilah yang disebut “manusia”!