SeLamat datangg...


welcome...Sugeng rawuh...verwelkomen..benvenuto...gratus...willkommen...hougei...bem-vindo...

Senin, 13 September 2021

Kertas untuk Kei

Hari ini anak-anak kelas 2 sudah tidak sabar untuk mengikuti pelajaran Art&Craft. Kemarin Pak Ian, guru Art&Craft, sudah mengingatkan bahwa anak-anak harus membawa kertas asturo, spidol dan juga aneka hiasan yang bisa digunakan. 

Pelajaran yang anak-anak tunggu pun tiba juga. Semua sudah mempersiapkan peralatan mereka di atas meja. Beraneka macam warna kertas asturo dan hiasan ada di kelas itu. Ada yang membawa gliters, beraneka macam pita, dan stikers. 

Pak Ian langsung menjelaskan apa yang harus mereka buat dengan kertas asturo, spidol dan hiasan-hiasan tersebut. Semua anak langsung mengerjakan dengan gembira. Ada yang saling melihat pekerjaan teman-teman yang lain. 

"Kei, ayo dikerjakan dulu tugasnya! Peralatanmu mana?" tanya Pak Ian pada Kei. Kei hanya diam saja, melihat Pak Ian dan tidak lama kemudian air mata mengalir dari matanya. ''Lhoh kamu kenapa? Kok malah nangis?'' tanya Pak Ian lagi. 

Melihat Kei yang menangis, teman-teman Kei langsung menghampiri Kei. 

''Mungkin dia tidak membawa kertas, Pak!'' jawab Kleon. 

"Oh iya, Pak. Mungkin dia tidak membawa peralatannya Pak. Kei, ini pakai punyaku aja. Aku bawa 2 kok.'' kata Eva. 

"Oh, kamu tidak membawa peraalatan ya? Kenapa? Kan dari kemarin sudah Pak Ian ingatkan untuk membawa peraalatan.'' tanya Pak Ian. 

Tangis Kei semakin pecah. Kelas menjadi semakin riuh. Semua teman-teman mendatangi Kei. 

''Kei, besok lagi jangan lupa siapkan peralatan yang harus kamu bawa ke sekolah ya. Sekarang kamu bisa pakai kertasnya Eva atau kertasnya Pak Ian ini.'' kata Pak Ian sambil memberikan kertas untuk Kei. 

Tangis Kei tetap pecah, dia tidak mau menerima kertas pemberian teman-temannya dan pemberian Pak Ian. Dia tidak mau melakukan apa-apa, hanya menangis. 

"Mama mana? Aku nunggu Mama. Kenapa Mama ngga bawain kertas untukku?'' tanya Kei sambil menangis. Pak Ian dan teman-teman membujuk Kei supaya mau menggunakan kertas milik teman-teman atau milik Pak Ian, tapi Kei tetap tidak mau dan hanya menangis. 

Tiba-tiba Chloe keluar kelas sambil membawa kertas asturo. ''Mau kemana kamu?" tanya Pak Ian. 

''Mau ke toilet, Pak.'' jawab Chloe. Lalu Chloe keluar kelas. Tidak lama kemudian dia masuk kelas lagi dan mendatangi Kei. 

''Kei, ini kertas asturo kamu, tadi waktu aku ke toilet ketemu sama mama kamu. Mama kamu nitip ini buat kamu. Sepertinya mama kamu tergesa-gesa, jadi langsung pergi.'' kata Chloe sambil menyodorkan kertas asturo berwarna merah muda, warna kesukaan Kei. 

"Benarkah? Tadi mama kesini?'' tanya Kei lagi.

''Iya. Yuk sekarang kita bikin prakarya. Ngga usah nangis lagi.'' kata Chloe. 

Chloe segera duduk di kurisnya dan melanjutkan mengerjakan prakarya. Kelas menjadi kondusif lagi. Teman-teman yang lain juga kembali fokus mengerjakan prakarya mereka masing-masing. Kei, dengan mata yang masih sembab mulai mengerjakan prakaryanya. 

''Thank you, Chloe. You've got such a kind heart!''








Tidak ada komentar: