Sebenernya ini hanya reupload dr blog ku yang achieastri, tepatnya di: http://achieastri.blogspot.com/2011/01/terbaik-untukmu.html . Serasa aku ingin selalu mengenang kisah yang bagiku sangat mengharukan ini. Dan membuat ku sadar betapa beruntungnya aku masih mempunyai orangtua yang lengkap. Thanks to God. :)
Yang Terbaik Bagimu
Teringat masa kecilku, kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu, buatku melambung
Disisimu terngiang hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tutrkan segala mimpi2 serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan, yg mungkin kutaklukan dalam waktu ku beranjak dewasa
Jangan sampai terpaku terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah, sampaikan sejuta sayangku untuknya
Kutrus berjanji tak kan hianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan, ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku yg haus akan kasih dan sayangmu,
tuk wujudkan sgala sesuatu yang pernah terlewati
Awalnya lagu itu hanya biasa-biasa saja bagiku. Sampai suatu saat pada tahun 2008, aku di ajak nenekku untuk melayat ke rumah saudaraku di Probolinggo, Jawa Timur. Jujur saat itu aku senang sekali diajak ke Probolinggo, apalagi waktu itu aku sedang libur panjang setelah UAN, siapa yang gak mau coba?? Tujuan utama untuk melayat pun aku agak tidak perduli karena aku juga belum pernah bertemu dengan saudara ku yang meninggal itu, lebih tepatnya, ternyata dia pakdhe ku.
Aku, nenekku, dan saudaraku yang lainnya berangkat dari Yogja jam 5 sore, dan sampai di Probolinggo sekitar jam 3 pagi. Suasana di rumah pakdhe ku itu sudah agak sepi, karena sudah dini hari. Kami langsung menuju ke jenazah pakdhe Jenthu yang sudah berada di dalam peti. Sampai aku melihat dan berdoa itupun, sepertinya aku memang belum pernah bertemu sebelumnya.
Karena sudah dini hari, dan kami semua juga capek, akhirnya kami tidur di dekat peti pakdhe jenthu. Keesokan harinya kami bangun sekitar jam 7 pagi, dan sudah agak rame oleh para pelayat. Akhirnya kami mandi di tetangga sebelah rumah pakdhe jenthu. Pagi itu juga aku baru tahu kalo pakdhe jenthu punya 2 ora anak yang masih SMP dan SD, Pram dan Nining (kalo gak salah). Sampai pagi itu aku juga tidak begitu care dengan keadaan itu. Yang aku tahu adalah aku ke Probolinggo, aku tidak merasa sedih yang mendalam juga.
Sampai pada saat jenazah akan dimakamkan, keluarga dan kerbat member minyak wangi kepada jenazah. Dan setelah itu Pram dan seorang temannya tiba2 membawa gitar lalu duduk di samping peti. Pram ngajak adiknya untuk nyanyi lagu Yang Terbaik Bagimu itu. Huwaa…jujur aku langsung merinding dan terharu jadi satu. Tapi dik Nining gak mau, dia malah langsung nangis, apalagi ibukknya. Akhirnya Pram dan temannya yang nyanyi lagu itu. Hampir semua pelayat yang berada di situ juga nangis.. Bner deh, aku langsung pengen nangis, merasa sedih dan kasihan juga.
Sepulang dari Probolinggo, semua kejadian itu masih terngiang di benakku. Semuanya sulit diungkapkan dengan kata2. Dan aku jadi selalu teringat lagu itu, begitu pula sebaliknya, kalau denger lagu itu, aku pasti ingat kejadian di Probolinggo tahun 2008 silam. Terbaik untumu
1 komentar:
so touching....you must be grateful, because you're still having father....
Keep strong for Pram and his younger sister...
Posting Komentar