Mngkin,.kita menyadari keberadaan seseorang setelah dia pergi,
menyadari begitu berharga dan berartinya dia setelah dia tiada.
Bukan, bukan "mungkin", tapi memang begitulah...
Dulu,.mungkin aku agak menyia-nyiakanmu
Agak terganngu dengan keberadaanmu yang tiba-tiba berada disampingku...
Tapi,.
aku juga merindukan mu,..
aku merindukanmu menungguku pulang saat malam ataupun sore hari
merindukanmu yang tiba-tiba menyambutku dengan senyum bahagia saat aku pulang KKN
merindukan bahasa2 Belanda atau Jepang yang kau katakan
merindukan saat kau menonton sepak bola bersama kami
merindukan saat kau menungguku tidur
merindukan saat kita nggosip berdua
menungguku saat bapak-ibuk belum pulang dan aku hanya sendirian...
dan,..ternyata aku memang merindukanmu,..
Yaa...aku memang merindukanmu,
Mungkin,.sampai sekarang aku masih kurang ikhlas dengan kepergianmu yang secara mendadak
Tapi,.yaa itulah kenyataannya
Kini,.setiap aku pulang, ku tatap depan rumah
Kuharap kau duduk disana
Yaa...kuharap,.dan masih sangat-sangat terbayang saat kau duduk dan menunggu kami pulang
Yaa...kuharap,
menyambutku dan mengatakan bahwa "aku nunggu kowe bali e"
Tapi,.
ternyata itu semua memang sudah tidak ada
yaa..itu semua sudah tidak akan pernah ada lagi
Ku rasa kau hanya pergi untuk sesaat
Pergi ke sawah atau jalan-jalan sebentar
Tapi,.ternyata...
Mbah kakung,. mbah kakung benar-benar sudah tiada
Tidak akan pernah lagi ada kata-kata "kog gek bali e?", "aku nunggu kowe bali e", "mooi", "bukak e lawang", dsb nya....
Yaaa....mbah kakung benar-benar pergi untuk selamanya to??
Dan kini,..aku baru menyadari bahwa mbah kakung berharga banget
Mbah kakung berarti banget dalm hidupku...
Dan kini,.aku juga harus menyadari bahwa mbah kakung sudah tidak ada dirumah ini lagi
Tapi,.aku harus percaya bahwa mbah kakung sudah jauh-jauh lebih bahagia berada disana
Dan mbah kakung tetap berada dalam diri kami masing-masing...
dedicated to my lovely grandfather....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar