“Kalau
Katolik-Kristen ada Natal dan Paskah, Muslim ada Idul Fitri, nah kalau suku
Dayak ada Gawai Dayak” (Puella Rue VIID)
Akhirnya, setelah hampir 1 tahun
disini, aku merasakan gawai Dayak yang sebenarnya. Dulu pada waktu di Jogja pun
beberapa kali aku ikut acara gawai Dayak yang dilaksanakan oleh ikatan
mahasiswa Kalimantan yang ada di Jogja. Kalau gawai Dayak yang ada di Jogja
biasanya ada lomba menari, pameran kesenian2 Dayak, ada yang jual kaos2 yang
bertemakan Kalimantan dan juga Dayak, ada yang buat tato, dsb.
Terus kemarin tanggal 25 April itu
gawai Dayak Nasional. Jadi kalau tahun sebelumnya, sekolah2 ada yang libur
karena ada gawai. Kalau kemarin di sekolahku pulang pagi. Hehe…
Jadi, gawai itu
adalah adat tradisi suku Dayak. Inti dari gawai adalah bersyukur atas panen
padi. Gawai Dayak dilaksanakan sekali dalam satu tahun. Pelaksanaan gawai ini
antara bulan april-juli. Kapan pelaksanaan gawai adalah kesepakatan dari warga
setempat. Ada yang tanggal 25 April, 26 April, 15 Mei, 1 Juni, dsb. Sedangkan
gawai Nasionalnya adalah bulan Juni. Jadi ada gawai kampong dan ada gawai
nasional (umum). Tapi intinya sama, yaitu syukur atas panen padi setelah mereka
berladang dan melalui proses yang cukup panjang.
Acara dari gawai ini adalah
berkunjung ke rumah-rumah, dan intinya makan, makan, makan, dan minum, minum,
dan minum tuak! Ada acara ngumpan sungai juga, yang melaksanakannya adalah
tetua adat.
Nah, kemarin Jumat, ceritanya aku
diajak gawai oleh Bu Eli ke Kampung Sengoret. Karena pengen tau dan belum
pernah dan pengen ikuttt dan pengen main2, akhirnya aku ikut. Tapi sebelumnnya
aku udah diwanti-wanti sama Ibuk Thres dan Kak Yan. Intinya gawai itu makan2
dan minum tuak, jadi aku harus hati2 kalau ditawari tua, jangan sampai mabok.
Kira2 begitulah intinya. Kalau kami tidak makan atau sekedar mencicipinya, kita
dianggap tidak menghargai, ntar bisa kempunan. Kempunan itu semacam kecelakaan.
Pertama2 kami ke rumah bu
Herkulana(bu Guru), kami makan2 dan minum2 (tuak), lalu ketempat Pak Roy, dan
hal yang sama juga (makan2 dan minum tuak)…..dannnnnn begituuu terus sampai
akhirnya kami mengunjungi sekitar 10 rumah! Hadehhhh…..tapi dibeberapa rumah,
aku tidak akan dan juga tidak minum tuak, hanya cope2 aja (menyentuh makanan
dan minuman) karena perutku sudah penuh dan juga menghindari mabok. Hehehe….
Selamat gawai, saudara-saudara….. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar