Bahagia?
Bahagia itu kayak apa to?
ketika punya banyak uang, bisa ke mana-mana, punya pacar ganteng/cantik, punya kerjaan yang waw, atau??
Embuh deh! Kalau bahasa Matematika, "Bahagia itu bukan himpunan". Iya karena bahagia itu relatif! Perasaan "Bahagia" tiap orang beda-beda. Bahagia menurutmu belum tentu bahagia menurutku. Iya, kayak gitu!
Mungkin bahagia itu "wangsinawang" juga ya? Jadi kadang aku melihat hidup nya si A yang serba "wah", dan "waw". Terus aku bilang, "Yaampun, hidupmu ki penak banget sih ya. Bahagia banget." Terus si A 'njawab, "Bahagia dan penak piye? Aku ki lho skripsi ra kelar2, mumet aku." Terus aku jadi krik krik krik.
Atau ketika ada percakapan, "Wah kerja di Kalimantan to? Enak ya. Pasti gajinya banyak, bla, bla,bla...."
"Emm..banyak ya nggak sih mbak, tapi cukup" (Karena gaji 'banyak' itu juga relatif ya!)
"Ahh masa sih? Sampe segini...segini..segini??" tangannya sambil bergerak2 terus.
"Nggak mbak. Ah..berapa ya? lupa aku mbak."
"ah ..bla bla blaaa" (terus pengen tak sampar!!)
Atau percakapan...
"WAh kerja di bank, enak ya? bla..bla..."
"Capek mbak. bla..bla..bla..."
"Masa sih mb? bla..bla..bla...
Atau (lagi)
"Wah dia tu kerja di sana, gaji nya besar tu"
"Ah tapi ..bla..bla..bla.."
"Iya po?"
Atau lagi (lagi)
"Wah di jakarta enak ya?"
"Crowded yo, blablablabla..."
"hwee?? blablablaaa..."
Atau lagi (dan lagi)
"Wah pacaran kemana-mana bareng. Kayak bahagia banget gitu!!"
"Aku lho LDR*krikrikrikk...."
"Ah kae ki ketoke wae bahagia, tapi blablablaaa....."
Jadi bahagia itu 'wangsinawang' atau 'lapangan desa sebelah lebih hijau dan subur' gitu. Kayak nya kita melihat hidup orang lain ki enakkk banget, bahagiaaa bnaget gitu. Padahal yo pasti tetep ada "tapi" nya.
Bahagia itu kita sendiri yang merasakan dan memutuskan. Ada temenku. Dia lulusan Psikologi UGM, setelah lulus kuliah dia bekerja di RS di Biak. Iya di Biak. Mungkin bagi beberapa orang atau banyak orang nggak mau kerja di sana. Apalagi lulusan Psikologi UGM gitu ya?! Tapi nggak sedikit juga kan yang punya prinsip "selagi masih muda harus sudah pergi kemana-mana, merantau, dsb". Setuju aku!!
Aku hanya sering melihat status-status dan foto-fotonya di Facebook. Ya, dia tampak bahagia dengan pilihannya! Belum lama ini aku melihat statusnya di Facebook. Intinya, dia sudah resign dari RS tempatnya bekerja. Dia ingin jalan-jalan kedaerah-daerah yang agak pelosok di Papua. Lalu beberapa hari kemudian dia mengatakan bahwa sudah tidak dipanggil pak dokter lagi, tapi sekarang dipanggil pak guru. *Waw banget ini!* Dan foto-foto di FB ada yang dia sedang mengajar, berada di pegunungan, di jalan jelek, dsb. Dia mengatakan bahwa belum ada 1 tahun bekerja di RS lalu resign, gaji tidak seberapa, biaya hidup disana mahal, dan sekarang dia memutuskan untuk travelling dulu sebelum pulang ke Jawa. Sedangkan banyak orang yang bekerja mati2an tapi tetap saja belum bisa jalan-jalan atau menikmati hidupnya.
Hhm....tidak ada yang salah sih (tapi rodo sombong gitu! wkwk). Tapi benar juga sih. Bahagia, bukan hanya tentang banyak uang, tapi bahagia itu dirasakan.
Jadi...jadi intinya apa? Yaa..bahagia itu relatif. Bahagiamu belum tentu bahagiaku. Bahagia adalah tentang perasaan kita. Karena kita sendiri yang merasakan kita bahagia atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar