The
night after that …
Siangnya
aku dan beberapa anak pergi ke WB. Sebenernya aku udah dapat kamar pojokan di
WB, tapi entah kenapa kayak e aku nggak sanggup tinggal di sana. Mungkin karena
aku masih shock gitu.
Akhir
e Bu Thres bilang, “Kalau belum siap, nggak usah dipaksa untuk tinggal di WB.
Di tempat saya saja.” Really2 my second angel. :D
Dan
yang lebih membuat ku shock, kaget, gak menyangka, dan gak mengira adalah,
malemnya ada Yuma dan Kiting. Mereka berdua tiba2 datang pas aku dan ibuk Thres
makan malam. Intinya mereka mewakili temen2 kos gak memperbolehkanku untuk
pindah/tinggal di WB. Yaampunnn…sumpah, aku terharuu banget, banget! Sopo jal
aku ki? Aku baru aja datang dan mereka sungguh sangat baikk….Benar2 terharu
dengan permintaan mereka. All of those
children in this boarding house are my little angels. :D Thank you J
Pusat
Damai, 23rd Juni 2013
***
Itu
adalah semacam diaryku pada waktu awal-awal aku sampai di tempat baru ini.
Tempat yang sebenernya gak pernah aku bayangkan. Tempat yang aku datangi karena
kenekatanku. Tempat yang aku datangi dengan alasan aku ingin mencari pengalaman
baru, penglaman di luar Jawa bahkan sampai aku merengek2 pada kedua orang
tuaku. Entahlah apa yang sebenarnya aku cariwaktu itu. Entah apa yang
sebenarnya aku cari dan aku perjuangkan waktu itu dan sampai pada detik ini,
disini!?
Hampir satu tahun aku berada di
Parindu, Pusat Damai, Sanggau. KEbanyakan orang pasti ‘nggumun, kenapa aku mau
dan bisa sampai sini. Awalnya sih aku merasa biasa2 aja, tapi setelah banyak
orang yang ‘nggumun, aku pun juga jadi ‘nggumun sama diriku sendiri*hadehhhh!!
Dari awal, aku emang Cuma berencana 1 tahun. Cari pengalaman, sebagai batu
loncatan, ya itu alasanku.
Sebentar
lagi kontrakku sudah habis. Aku seneng banget, you know?! Tapi, pas aku bilang
gak mau memperpanjang kontrak, kepala sekolah dan beberapa guru melarangku.
Dengan alasan, nanti kurang guru, gak ada guru, susah nyari guru, harus nyari
guru yang sreg (lagi). Jujur ya, aku terharu dan seneng pas ditahan, tapi aku
juga pengen pulang. Masihh banyakk keinginan2ku. Aku masih labil,masih pengen
ini itu. Penolakan resign ku membuatku kalut, marah, emosi. Belum lagi, setiap
aku mau curhat sama bapak-ibuk selalu saja gak bisa. Telepon berkali2 gak
diangkat, ak sebell! Aku mau cerita, mau curhat, tapi entah bapak ibuk lagi di
mana L
Singkat
cerita, setelah berhari-hari mengalami kekalutan yang berkepanjangan, setelah
berdoa, meminta pendapat dari sana-sini, sering nagis gak jelas, akhirnya aku
memutuskan untuk benar2 resign. Boleh atau nggak, yang penting aku ngomong
kan?! Tapi yang membuatku seneng adalah, Pak Markus (Guru Bhs Inggris sekaligus
WaKaSek) mengijinkanku, “ya kalau itu memang pilihanmu, saya bisa apa lagi? Saya
gak bisa memaksa pilihanmu. Sebenernya saya sedih, tapi saya akan lebih sedih
dan kasihan kalau melihat kamu terpaksa”. Waaaa….sumpahh…..seneng dan
terharuuuu bangettt!! Thank u, Mr Markus J
Sebelum
ada kejelasan ijin dari KepSek, udah ada beberapa murid yang menanyakan
kebenaran tentang kepindahanku, ada yang melarangku untuk pindah, dan banyak
yang memaksaku untuk ngisi surat perpanjangan kontrakku. Sumpahh..aku
terharuuu.
Jumat (23rd May) akhirnya
aku bilang sama Pak Roy (KepSek) kalau aku gak memperpanjang kontrak. Dan….Pak
Roy memperbolehkan, walaupun aku tau itu dengan berat hati. Waaaa…aku seneng!!!
***
Aku
masuk ke kelas 7D, sebelum pelajaran, tiba-tiba Reori bilang, “Miss…benarkah
mau pindah? Nggak usah lah Miss”. Aku cuma tersenyum, antara seneng dan sedih.
“Miss ndak usah pindah lah Miss. Yaa miss. Aku nangis ni Miss. Miss aku udah
mau nangis ni,” lanjut Reori dengan mata yang berkaca2. #aku kudu piye jal??
***
Setelah
istirahat pertama, aku masuk ke kelas 7E, dimana aku juga jadi wali kelas di
kelas itu. Selama proses belajar-mengajar kelasnya tenang, ini sungguh
peristiwa langka! Kelas 7E tenang, dan aku tau pasti karena mereka sudah
mendengar desas-desus kepergianku. Setelah jam selesai, dan selesai berdoa,
tiba-tiba Ucik (muridku yang paling bersemangat) teriakk dan langsung maju. Dan
itu benar2 membuatku kaget dan bingung. “Kamu kenapa Cik?” tanyaku bingung.
“Miss jangan pindah lah Miss. Ya
Miss, isilah surat kontraknya. Miss jangan pindah, kami gak mau Miss pindah,
kami pengen sama Miss,”kata Ucik, dan dia nangis!! "Nanti siapa yang ngawanin ak ke WC malam2?" tambah Ucik. Haduhh…. Dan Dini, Denis,
Angel, Hesti, Mesi, dan Jeni juga nangis. Ini kedua kalinya Angel nangis gara2
aku, yang pertama adalah setelah aku pulang selama 1 minggu untuk wisuda. Yaaaa
ampunnnn Tuhan, aku kudu piyeee?? Semacam aku juga mau nangis dihadapan mereka.
“Miss, jangan pindah. Nanti wali
kelas kami siapa? Miss pokoknya gak boleh pindah!”
“Miss, kenapa mau pindah? Gak usah
bah Miss.”
“Miss pokoknya gak boleh pindah, gak
boleh! Nanti kalau kami udah lulus aja Miss”
“Miss kenapa mau pindah? Gak usah
bah Miss. Maaf ya Miss kalau selama ini aku sering rebut” kata Diki (salah satu
yang paling rebut di kelas) disela tangis cewek2 tadi.
Jujur, rasa-rasanya
air mataku juga hampir leleh, aku hampir nangis, dan mungkin aku juga udah
nangis. Miss pun sayang sama kalian, Miss pengen pulang, tapi rasa2nya berat
juga meninggalkan kalian. Tapi hidup ini pilihan, Nak. Ada banyak hal yang
tidak bisa kita paksakan dalam hidup ini. Rasa2nya pengen bilang gitu kepada
mereka, tapi aku tidak mampu. Dan akhirnya aku hanya bisa tersenyum, dan
menyuruh mereka untuk gak nangis (apalagi Ucik), dan mengatakan kalau aku mau
ke kantor. Lalu aku keluar dengan perasaan yang kacau balau dan campur aduk.
***
Di kamarku ,
sepulang sekolah.
“Miss, diisi bah
Miss surat kontarknya. Jangan pergi dulu bah Miss. Tunggu sampai kami tamat
SMP, habis itu kita sama2 perpisahan bah Miss. Yaa miss,”kata Tiara yang tiba2
masuk kamarku.
Aku hanya bisa
tersenyum, antara sedih dan terharu.
“Miss masak tega
ninggalin kami? Masa tega ninggalin adik2 Miss? Miss udah kami anggap sebagai
kakak kami. Kami bah sayang sama Miss” lanjut Tiara.
Jlebbbb….rasa2nya
pengen nangis untuk kesekian kalinya. Duhhh nak, aku gak mampu melihat tampang
kalian dan permintaan kalian.
“Miss…pokoknya
harus diisi. Miss gak boleh pergi dulu, gak boleh pulang. Boleh sih liburan
besok pulang, tapi setelah itu balik lagi,” tambah Beata.
26th Nov 2013...Thank u :D |
***
Malam, it is almost
9 p.m. Udah waktunya mereka untuk tidur. Tapi masih ada Irfan dan Yudi yang lg
beli popmie. Dan aku masih nunggu mereka di depan kamar sambil duduk. Tiba-tiba
Irfan duduk di sampingku.
“Miss, benarkah
Miss mau pulang?” Tanya Irfan tiba-tiba
Hweh? Irfan,
sepertinya dia cuek2 denganku, tiba2 tanya gitu.
“Kenapa eamng?”
tanyaku sambil tersenyum.
“Miss, ndak usah
pulang lah Miss. Ndak enak kalo ndak ada Miss. Yaa Miss, ndak usah pulang dulu
lah” kata Irfan dengan tampang memelasnya. Duhhh, nakk….
Dan saat aku ngetik
ini, tiba2 ada BBM dari Tina, “Miss jangan pindah lah”
Yaa ampun…aku kudu
piye jal??
***
Miss sayang sama
kalian semua, Nak…..
Dan, terjadi lagi,
seperti beberapa tahun lalu, saat aku resign dari SD. Aku seneng resign tapi
setengah hatiku juga sayang meninggalkan mereka. Sekarangpun sama, aku seneng
banget akhirnya pak Roy mengerti keinginanku, tapi aku sedih dan sayang
meninggalkan anak2 itu… Huhuuhuu….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar