UKK hari pertama jam pertama aku
ngawas di kelas 7C. Pelajaran yang diujikan adalah Matematika, jadi 2 jam kayak
e tetep aja kurang bagi mereka. Sampai bel tanda waktu habis pun kebanyakan
dari mereka masih coret2 kertas mereka.
Nahh…beda
dengan jam kedua, jam kedua, pelajaran yang diujikan adalah PKn. Kali ini aku
masih ngawas di kelas 7, tapi udah bukan kelas 7C. Jadi masih kurang 1 jam kebanyak dari mereka
udah selesai, udah mulai debat sana-sini, udah mulai colek sana-sini juga
(huh..padahal ya, nilai mereka jelek2, gak ada yang tuntas!)
Duduk
di depan ku adalah Rafael. Dia itu kembar, kembarannya namanya Rawel, tapi
karena sering dianggap kerjasama, jadi duduk mereka dipisah. Sementara yang
lain rebut sendiri, Rafael selalu Tanya tentang kepindahanku. “Miss pindah
kemana?” “Setelah ini kemana?” “Terus masih ngajar kah Miss?” “Terus kalau Miss
pindah yang ngajar bahasa Inggris kami siapa?” Jujur ya, aku gak tega menjawab
pertanyaan2 semacam itu, jadi pasti langsung kualihkan ke topic lain.
Nah
yang membuatku terharu dan melting adalah, tiba2 dia bilang “Pokoknya semoga yang
terbaik buat Miss ya. Semoga dapat jodoh yang bener ya. Miss hati-hati ya kalau
cari jodoh,” kata Rafael dengan tampang serius tapir ramah. “hah..maksudnya?”
tanyaku sambil tersenyum, ak terharu dengan nasehatnya. Hehee… “Yaa Miss kan
tau pergaulan di kota, kayak di Pontianak. Hhm..gimana ya Miss, pokoknya mereka
tu udah “gituu..gituu”, kalau di sini kan masih jarang Miss. Cari jodoh yang
jelas ya Miss. Jangan awalnya baik, tapi setelah itu..hhhhmm…..Ya yang jelas tu
maksudnya yang udah kerja juga Miss. Dan yang baik Miss, hhmm..pokoknya yang
penting tu seiman Miss. Seiman dan udah kerja lah Miss. Hhmm..kayak pendetaaa,”
kata Rafael dengan tampang berpikir keras. *What..kok pendeta??* “Ohh..iya ya?
Hehee..makasih nasehatnya ya” kataku sambil tertawa. “Iya Miss, sama2. Ya itu
Miss, pokoknya hati-hati kalau nyari jodoh, yang jelas dan yang seiman” kata
Rafael.
SIAP….
Dan
gak terasa udah jam 12 dan bel udah berbunyi, lalu kusuruh mereka mengumpulkan
lembar jawaban ulangan mereka sambil mendekati Rafael, “Okee..siap..Terimakasih
nasehatnya ya” kataku sambil tersenyum.
Hehee…sebuah
kata-kata dan nasehat yang jujur, polos, dan logis dari seorang anak kelas 7.
Terimakasih…terimaksih Rafael.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar